Tips Anggrek Biar Subur : Repotting
|AAORCHID — Memiliki anggrek yang tumbuh subur dan berbunga lebat menjadi dambaan para pecinta anggrek semuanya. Terkadang ada penghobi yang cukup senang melihat suburnya tanaman anggrek meskipun belum berbunga, apalagi sampai berbunga dengan lebat, wihh terbayang betapa senang hati kita. Cukup meredakan kepenatan aktivitas sehari-hari dengan melihat anggrek di kebun.
Terkadang pula ada yang sangat senang melihat setiap tahap pertumbuhan anggrek dari mulai seddling hingga dewasa dan berbunga. Ini juga seni dan keasyikan tersendiri bagi penggemar anggrek.
Hal penting yang mungkin kurang diperhatikan bagi pecinta anggrek adalah repotting. Apakah Repotting anggrek itu? Repotting adalah istilah lain bagi para pecinta anggrek dalam kegiatan menanam ulang anggrek dari pot lama. Sebenarnya lebih tepatnya adalah mengganti media tanam yang lama dengan yang baru. Pot lama bisa dipakai kembali jika masih bagus atau bisa diganti dengan pot baru jika sudah rusak atau ukuran sudah terlalu kekecilan.
Mengapa Repotting Itu Penting ?
Repotting sangat diperlukan untuk menunjang kelangsungan hidup dan kesuburan tanaman anggrek. Pertumbuhan tanaman anggrek yang makin besar semakin menambah jumlah akar tanaman yang akan memenuhi pot atau media tanam. Akar-akar tua juga akan mati dan tetap berada di dalam pot, sehingga ini menghambat akar-akar baru untuk menempel.
Akar Lama ini juga akan menjadi tempat tumbuhnya jamur dan bakteri yang itu akan merugikan tanaman. Akar tanaman mati juga akan menghalangi nutrisi yang bisa diserap tanaman. Media tanam juga menjadi lebih asam yang akan menghambat pertumbuhan tanaman bahkan menyebabkan kematian.
Pada kondisi media tanam dan pot dipenuhi akar-akar mati air menjadi susah masuk ke dalam media tanam, akibatnya tanaman mudah terkena dehidrasi atau kekeringan. Pada musim penghujan air yang terlanjur masuk ke dalam pot menjaid sulit untuk menguap dan kering sehingga media menjadi becek dan membuat bagian akar mengalami kebusukan.
Karena itulah saat kita menanam anggrek diperlukan repotting atau mengganti media tanam secara berkala. Untuk waktunya sangat bervariasi tergantung kondisi media dan pertumbuhan tanaman. Bisa dilakukan 2 atau 3 tahun sekali, sekali lagu tergantung kondisi.
Cara Melakukan Repotting Anggrek
Untuk melakukan Repotting bisa dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa video mengenai cara repotting sudah pernah saya upload di Youtube Chanel AAORCHIDhttps://youtu.be/2cIrSaceHJU?si=h9Qldbi89GqaOV7n, seperti berikut ini:
Pada umumnya dalam proses Repotting bisa dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
- Melepaskan anggrek dari pot atau media lama.
- Bersihkan anggrek dari media lama, media lama yang sudah rusak sebaiknya dibuang dan ganti yang baru. Jika masih bagus bisa dipakai ulang dengan catatan perlu diolah dan disterilkan kembali. Diolah untuk menghilangkan sifat asam pada tanaman dan menghilangkan sisa-sisa zat kimia yang merugikan tanaman. Sterilisasi media tanaman juga diperlukan untuk menghilangkan bakteri dan jamur.
- Bersihkan sisa-sisa akar mati dan batang yang sudah mati selanjutnya dicuci bersih dan jika perlu direncam fungisida dan bakterisida.
- Tanam kembai anggrek pada pot yang baru atau pot lama jika masih bagus dengan catatan pot perlu dibersihkan dan disterilkan.
- Dalam penanaman kembali , batang tanaman jangan samai tertimbun oleh media tanam agar tidak mengalami kebusukan.
- Selanjutnya perawatan dengan penyiraman dan penyemprotan Fungisida. Untuk sementara tidak usah dipupuk sampai muncul akar-akar baru.
Demikian tips repotting anggrek yang saya lakukan. Jika ada kekurangan dan kekeliruan silahkan tuliskan koreksinya di kolom komentar. Selamat mencoba.