Penyebab Bunga Anggrek Rontok

AAORCHID — Pada umumnya bunga anggrek dikenal karena keindahan dan bunga yang awet selama mekar. Beberapa jenis anggrek memiliki bunga yang bisa bertahan hingga berbulan-bulan lamanya. Belum selesai bunga lama berguguran sudah disusul oleh bunga yang baru. Namun ada juga bunga anggrek yang hanya bertahan dalam hitungan beberapa hari saja. Disamping itu ada beberapa kasus bunga anggrek mengalami kerontokan sebelum waktu yang semestinya. Apa yang menjadi penyebab bunga anggrek rontok sebelum waktunya?

Jika bunga anggrek rontok sebelum waktunya, bahkan sebelum sempat mekar, mungkin perlu ditelusur penyebabnya apa. Pasti ada sesuatu yang salah sehingga bunga anggrek rontok sebelum waktu yang semestinya.
Ada beberapa faktor yang membuat bunga anggrek mengalami kerontokan, beberapa faktor rontoknya bunga anggrek dapat disebabkan oleh faktor alamiah, iklim, genetik, hama dan penyakit, serta pemupukan.

1. Faktor Alamiah Bunga Anggrek Rontok

Rontok atau gugurnya bunga tidak perlu dipermasalahkan bila terjadi karena faktor alamiah. Bila telah tiba saatnya karena pengaruh waktu, seperti bunga telah lama mekar, maka lapisan sel-selnya semakin tipis dan mengering sehingga bunga akan gugur atau rontok dengan sendirinya.

2. Faktor Genetik

Bunga yang cepat layu atau rontok karena faktor genetik, bunga tersebut akan seterusnya cepat layu atau rontok. Namun, tanaman anggrek tersebut masih dapat diperbaiki oleh pemulia tanaman (breeder) melalui perbaikan sifat tanaman tersebut dengan cara persilangan.

3. Faktor Iklim Mempengaruhi Bunga Anggrek Rontok

Apabila bunga anggrek yang berasal dari benih bermutu/varietas unggul masih mengalami cepat gugur atau rontok, mungkin disebabkan oleh faktor lingkungan atau faktor iklim seperti hujan, suhu, dan angin.
a. Hujan
Hujan yang berkepanjangan menyebabkan aerasi dan drainase udara menjadi terganggu, akibatnya proses fisiologi terhambat. Selain itu hujan lebat dan berkepanjangan dapat menyebabkan patahnya pedicle dan peduncle bunga (tangkai bunga), serta robeknya sepal, petal,dan labelum.

b. Suhu
Musim kemarau berkepanjangan atau suhu udara sangat tinggi dan berkepanjangan
dapat menyebabkan terganggunya proses fisiologi tanaman anggrek. Keadaan ini
menyebabkan transpirasi (penguapan) terjadi secara berlebihan sehingga tanaman
kekurangan cairan (dehidrasi). Akibatnya bunga menjadi cepat layu, berkerut, dan
akhirnya gugur atau rontok. Untuk menjaga agar tidak cepat layu dan rontok, di sekitar tempat pertanaman disemprotkan air untuk meningkatkan kelembaban. Pada dasarnya anggrek membutuhkan kelembaban tinggi, yaitu berkisar antara 60–80%.

c. Angin
Tiupan angin yang lembut sangat cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan karena terjadi pertukaran udara. Namun, bila angin bertiup sangat kencang dan
berkepanjangan dapat merobohkan tanaman dan mematahkan tangkai bunga.
Di samping itu angin yang kencang dapat menyebabkan stigma (kepala putik, tempat
meletakkan polen dan masuknya tabung polen ke ovary pada waktu polinasi) menjadi
kering. Oleh karena itu, daerah/lokasi yang sering mengalami angin kencang harus
memperhatikan:
– Jenis anggrek yang dipelihara atau dibudidayakan sebaiknya mempunyai penampilan agak pendek atau rendah sehingga tidak mudah patah atau roboh.

– Di sekeliling tempat pertanaman diberi pelindung atau penahan angin seperti paranet atau sejenisnya.

Faktor iklim merupakan faktor alam sehingga sulit untuk dihindari. Oleh karena itu, ramalan cuaca sangat penting untuk menentukan saat dilakukan penyiraman, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit. Dengan demikian, diharapkan bunga dapat bertahan lama.

4. Faktor Hama dan Penyakit

Hama seperti kutu, tungau, mites, kumbang, semut, siput, dan ulat atau sejenisnya sering memakan atau mengisap cairan tanaman termasuk bunganya. Akibatnya bunga menjadi robek atau cepat layu dan akhirnya rontok sebelum waktunya. Penyakit yang sering menyerang bunga yaitu bercak bunga yang disebabkan oleh Botrytis cinerea. Adanya serangan akan menyebabkan bercak-bercak cokelat pada kuntum bunga sehingga penampilannya tidak menarik dan akhirnya bunga menjadi cepat busuk. Agar bunga dapat bertahan lama, maka usaha pencegahan perlu dilakukan. Pencegahan lebih baik daripada pengendalian.

5. Faktor Pemupukan

Proses pembungaan pada tanaman sangat tergantung pada pertumbuhan vegetatif.
. Bunga akan terbentuk saat pertumbuhan vegetatif terhenti. Peralihan pertumbuhan dari fase vegetatif ke generatif ditandai dengan semakin menurunnya pertumbuhan tanaman.

Kuantitas dan kualitas bunga ditentukan oleh masa prapanen, yaitu saat
tanaman masih kecil sampai tanaman dewasa dan berproduksi. Oleh karena itu tersedianya unsur-unsur hara makro dan mikro pada tanaman sangat memengaruhi kualitas dan kuantitas bunga. Dengan demikian, masalah pemupukan sangat penting dalam pemeliharaan tanaman anggrek. Pemupukan tergantung pada umur tanaman, waktu pemupukan, frekuensi pemupukan, jenis pupuk, dan dosis pupuk yang diberikan.