Mengatasi Penyakit Pada Anggrek (Bakteri)

AAORCHID –– Penanganan penyakit yang menyerang tanaman bunga anggrek tergantung pada penyebab penyakit tersebut. Seperti pernah diulas pada tulisan terdahulu, penyakit yang menyerang tanaman anggrek biasanya berasal dari hama, penyakit karena jamur, penyakit karena virus dan penyakit anggrek karena bakteri.
Pada kesempatan ini akan kita ulas mengenai penyakit pada tanaman bunga anggrek yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri bisa menyerang tanaman anggrek jenis apa saja, mulai dari anggrek dendrobium, anggrek bulan atau phalaenopsis, anggrek vanda, anggrek cattleya dan lain sebagainya.

Penyakit Anggrek Karena Bakteri
Penyakit Anggrek Karena Bakteri

Beberapa penyakit anggrek karena bakteri adalah sebagai berikut :

1. Penyakit Busuk Lunak (soft-rot) .
Penyakit busuk lunak disebabkan oleh bakteri Erwinia sp. Gejala tanaman anggrek terserang penyakit busuk lunak adalah Daun yang terserang menjadi lunak, basah dan berubah wana menjadi hijau lebih gelap serta mengeluarkan bau yang tidak sedap. Penyakit ini mudah menyebar hingga ke pangkal daun dan mengakibatkan kematian.
Penyakit ini mudah menjalar di saat musim penghujan dimana air banyak menerpa tanaman anggrek dan menggenang pada bagian -bagian tanaman. Penyebaran bakteri ini bisa dari cipratan air hujan, luka pada tanaman, ditularkan melalui serangga, tangan manusia dan lain sebagainya.

Pencegahan dan pengobatan penyakit busuk lunak tanaman anggrek : Pencegahan dilakukan dengan membuat sanitasi yang baik, sirkulasi udara yang baik, meninggikan rak tempat tanaman anggrek. Pengobatannya adalah dengan memotong bagian terserang bakteri, mengurangi terkena air dan mengurangi pemupukan. Selanjutnya diberikan penyemprotan bakterisida dan antibiotik untuk tanaman.

2. Penyakit bercak daun (leafspot).
Penyakit anggrek yang satu ini Disebut juga bacterium cattleya, karena sangat berbahaya pada tanaman anggrek cattleya. Namun penyakit ini juga bisa menyerang anggrek phalaenopsis dan kadang-kadang pada dendrobium serta paphiopedilum. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Erwinia cypripedii. Bakteri ini menyerang daun bagian tengah berupa bintik-bintik bulat berair, yang lama-kelamaan menjadi berwarna cokelat. Bila serangan mencapai titik tumbuh (meristem), tanaman akan mati.

Serangan penyakit bercak daun menyerang pada tunas baru dan menghancurkan mata tunas. Gejalanya terlihat bintik agak tua, berisi cairan dan cepat membesar, lalu berubah menjadi coklat tua agak kehitaman. Biasanya yang memicu bakteri ini tumbuh cepat dan menyebar adalah kondisi temperatur tinggi dan kelembaban tinggi.
Penanganan penyakit anggrek bercak daun ini dilakukan dengan penyemprotan bakterisida dilakukan 1-2 kali seminggu atau tergantung pada tingkat serangannya. Waktu penyemprotan dilakukan pada pukul 06.00-07.00 atau pukul 17.00-18.00. Selain itu menjaga sanitasi dan sirkulasi udara yang baik akan mencegah munculnya serangan ini.

3.Penyakit Bercak Coklat
Penyakit bercak cokelat disebabkan oleh Pseudomonas sp. dan berkembang pada lingkungan basah serta suhu tinggi. Gejala yang tampak diantaranya terdapat bercak-bercak basah berair pada daun dan lama-kelamaan menjadi kehitaman.

Bila patogen ini menular sampai pada titik tumbuh (meristem) maka dapat menyebabkan kematian tanaman. Penularan patogen ke tanaman lain melalui air. Jenis anggrek yang banyak diserang bercak cokelat antara lain Cattleya beserta kerabatnya, Phalaenopsis, Dendrobium, dan oncidium.

Bakteri ini dapat diberantas dengan bakterisida seperti Physan, Dimandikan Cuprocide, dan Bubur Bordeaux dengan dosis 0,1-0,2% atau sesuai dengan dosis anjuran. Penyemprotan bakterisida dilakukan 1-2 kali seminggu atau tergantung pada tingkat serangannya. Waktu penyemprotan dilakukan pada pagi hari pukul 06.00-07.00 atau pukul 17.00-18.00.