Anggrek Kalajengking, Ada Mitos Dibalik Keindahannya

AAORCHID — Anggrek Kalajengking banyak ditemui sebagai penghias pagar rumah. Anggrek yang masuk dalam tanaman monopodial ini memang bisa tumbuh menjulang tinggi. Namun pada bagian batannya sering muncul anakan (keki) yang bisa dipotong untuk perbanyakan tanaman. Nama latin anggrek Kalajengking ini adalah Arachnis flos-aeris,nama populer lainnya adalah anggrek ketonggeng. Mungkin ini dikaitkan dengan bentuk bunga yang menyerupai kalajengking. Nama Arachnis sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti laba-laba.

Dibalik keindahannya ternyata Anggrek Kalajengking atau Arachnis flos-aeris ini sering dikaitkan dengan mitos. Banyak yang berkeyakinan bahwa menanam anggrek ini bisa menimbulkan kesengsaraan hidup, misalnya cekcok rumah tangga, menderita sakit dan kesialan yang lain.Namun nyatanya banyak pecinta anggrek mengkoleksi Anggrek kalajengking hidup dengan damai. Bahkan banyak tanaman anggrek kalajengking tumbuh liar di kebun-kebun rumah dan berbunga dengan lebat.

Anggrek Kalajengking atau Arachnis Flos-Aeris

Merawat Anggrek Kalajengking

Banyak orang menyebut Anggrek Kalajengking sebagai anggrek tanah, namun sebenarnya anggrek ini cukup unik. Anggrek kalajengkin bisa menjadi tanaman epifit dengan akar-akar muda yang menggantung. Namun seiring dengan pertumbuhan dan usia akar maka akar akan menghujam ke tanah menambah kokoh batang tanaman anggrek. Karena itu banyak yang menanam tanaman ini dengan media tanah.


Di habitat aslinya anggrek kalajengking banyak tumbuh di kawasan mangrove dan pinggir sungai besar. Karakternya menyukai sinar matahari penuh sepanjang hari dan udara yang panas. Kondisi sinar matahari yang penuh namun lembab inilah inilah yang mendorong anggrek kalajengking rajin berbunga. Karena itu tidak heran jika banyak yang mengeluh tanaman anggrek kalajengking tidak kunjung berbunga, padahal tanaman sangat subur. Solusinya coba dipindahkan pada tempat yang terkena sinar matahari secara penuh.

Tips Merawat Anggrek Kalajengking (Arachnis flos-aeris)


Jika tempat hidup sudah memadai, perawatan relatif sangat minim. Di tempat kami Anggrek Kalajengking berbunga terus menerus secara bergantian lebih dari 6 bulan. Pemupukan juga bukan menjadi hal penting karena tersedia oleh lingkungan. Berikut ini beberapa tips ringkas perawatan anggrek kalajengking (Arachnis flos-aeris) :

  1. Media taman menggunakan tanah humus yang subur.
  2. Siapkan penyangga tanaman dari kayu, bambu,besi,pralon atau bahan lainnya karena sifatnya yang monopodial bisa tumbuh menjulaang tinggi lebih 2 meter.
  3. Jika tanaman sudah tinggi bisa dipotong, dan potongannya bisa ditanam pada tanah, akan muncul anakan pada bagian bawah tanaman yang dipotong.
  4. Tempatkan tanaman pada tempat yang terkena sinar matahari sepanjang hari, ini akan mendorong anggrek kalajengking rajin berbunga.
  5. Jaga media tanam dan lingkungan selalu lembab.
  6. Pemupukan melalui media tanam dan daun jika diperlukan.
  7. Penyemprotan fungisida dan insektisida jika terdapat indikasi serangan.
    Nah, sederhana bukan..? Anggrek Kalajengking termasuk tanaman yang cukup adaptif dan mudah dalam perawatan. Jika lingkungan mendukung,bisa berbunga sepanjang waktu tidak mengenal musim. Selamat mencoba.